Ke Lombok? Cobain Sate Bulayak, Muantep!
Siapa yang pernah ke Lombok? Mungkin jika anda pernah berwisata ke
Lombok, mungkin anda adalah satu orang yang telah mencicipi Sate
Bulayak.
Sate ini harus disajikan bersama lontong yang dalam bahasa Lombok disebut bulayak.
Nah terus apa bedanya dengan sate berlontong yang tersebar di Jakarta?
Yang beda adalah Bumbu sate-nya terbuat dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta beberapa bumbu dapur lainnya sehingga rasanya mirip bumbu kari.
Kalo di hitung memang ada banyak makanan khas daerah yang berupa sate, tapi memang itulah Indonesia berbeda-beda rasa tapi tetap satu. Setiap makanan sate di Indonesia memiliki keunikan tersendiri.
Satu porsi bisa berisi sepuluh hingga empat belas tusuk dengan harga Rp. 15.000 saja.
Bentuk dari sate ini juga terbilang unik, dagingnya dipotong kecil dan tipis sehingga teksturnya lebih terasa lembut.
Lontongnya tidak dibungkus dengan daun pisang, melainkan di bungkus menggunakan daun kelapa atau aren yang diulir sehingga bentuknya kecil dan mengerucut.
Rasanya juga berbeda dari lontong yang dibungkus dengan daun pisang, sedikit manis dan lebih padat.
Lontong atau bulayak ini sendiri biasanya disediakan 5 sampai 6 buah untuk 1 porsi sate.
Ke Lombok? Cobain Sate Bulayak, Muantep!
Yups, Sate bulayak adalah sate khas Pulau Lombok yang indah. Sate ini terbuat dari daging sapi berlumur bumbu khas Lombok.Sate ini harus disajikan bersama lontong yang dalam bahasa Lombok disebut bulayak.
Nah terus apa bedanya dengan sate berlontong yang tersebar di Jakarta?
Yang beda adalah Bumbu sate-nya terbuat dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta beberapa bumbu dapur lainnya sehingga rasanya mirip bumbu kari.
Kalo di hitung memang ada banyak makanan khas daerah yang berupa sate, tapi memang itulah Indonesia berbeda-beda rasa tapi tetap satu. Setiap makanan sate di Indonesia memiliki keunikan tersendiri.
Satu porsi bisa berisi sepuluh hingga empat belas tusuk dengan harga Rp. 15.000 saja.
Bentuk dari sate ini juga terbilang unik, dagingnya dipotong kecil dan tipis sehingga teksturnya lebih terasa lembut.
Lontongnya tidak dibungkus dengan daun pisang, melainkan di bungkus menggunakan daun kelapa atau aren yang diulir sehingga bentuknya kecil dan mengerucut.
Rasanya juga berbeda dari lontong yang dibungkus dengan daun pisang, sedikit manis dan lebih padat.
Lontong atau bulayak ini sendiri biasanya disediakan 5 sampai 6 buah untuk 1 porsi sate.
Comments
Post a Comment